Laporan Laba Rugi: Cara Pembuatan, Contoh dan Fungsinya

author
admin

22, August 2022

blog-image

Dalam dunia bisnis dan keuangan, istilah laporan laba rugi menjadi hal tidak asing. Bagaimana tidak, laporan laba rugi menjadi acuan penting untuk melihat kondisi keuangan usaha atau bisnis yang sedang dijalanai.

 

Laporan laba rugi merupakan salah satu dari laporan keuangan yang merangkum jumlah pendapatan, pengeluaran, dan biaya dalam periode tertentu. Laporan ini biasanya dibuat pada akhir tahun atau akhir periode.

 

Sebagai alat monitoring kemajuan dan kemunduran keuangan perusahaan, para pengusaha membuat laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas dan juga nilai investasi perusahaan. Adanya laporan ini juga akan memudahkan para investor dalam membaca dan memahami bagaimana kinerja sebuah perusahaan.

 

 

Apa itu Laporan Laba Rugi?

Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah bagian dari laporan keuangan yang isinya adalah data-data pendapatan, pengeluaran dan biaya atau beban yang ditanggung oleh perusahaan.

 

Laporan laba rugi bisa dibuat mingguan, bulanan, triwulan, setengah tahun, setahun, atau berdasarkan konsep perbandingan yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait.

 

Dengan adanya laporan laba rugi, bisa menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tersebut. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi untuk mengambil langkah kebijakan selanjutnya. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir periode, sesuai ketentuan dari perusahaan tersebut.

 

Laporan laba rugi masuk kedalam tiga laporan keuangan utama yang harus ada di dalam sebuah perusahaan. Dua laporan utama keuangan lainnya yang dimaksud yaitu neraca dan laporan arus kas.

 

Apa Saja Isi dari Laporan Laba Rugi?

Setiap perusahaan memiliki kebijakan, jenis oeprasi, dan valuasi yang berbeda. Hal ini akan mengarahkan adanya perbedaan dalam laporan laba rugi masing-masing perusahaan. Mengingat keuntungan dan pengeluaran bisnis tidak selalu sama.

 

Meskipun punya kebijakan yang berbeda, tapia da unsur-unsur mendasar yang sama di dalam setiap laporan laba rugi. Unsur-unsur tersebut meliputi pendapatan (revenue), beban (expense), laba (profit), dan rugi (loss).

 

1. Pendapatan (revenue)

Pendapatan adalah peningkatan aktiva atau arus masuk perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan. Nilai pendapatan diperoleh dari total pendapatan kotor yang dikurangi potongan harga atau diskon, retur, dan tunjangan lainnya. Beberapa perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan yang menambah garis pendapatan total. Terdapat dua jenis pendapatan yaitu pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha (bunga)

2. Beban (expenses)

Beban adalah arus keluar atau pemakaian aktiva untuk biaya operasional yang dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan. Beban terbagi menjadi dua yaitu beban usaha dan beban diluar usaha.

3. Keuntungan (profit)

Keuntungan adalah peningkatan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi perusahaan yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari pemilik bisnis Keuntungan terjadi apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

4. Kerugian (loss)

Kerugian adalah penurunan ekuitas atau aktiva bersih karena adanya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau akibat dari beban kepada perusahaan. Kerugian terjadi apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan.

 

Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi?

Sebelum mulai menghitung, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu pengertiannya. Dengan memahaminya kamu akan lebih mudah untuk menyusunnya nanti. Semua rumus yang dibutuhkan dalam membuat laporan laba rugi adalah sebagai berikut

 

1. Penjualan Bersih

Penjualan bersih (net sales) adalah jumlah total penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yang sudah dikurangi factor-faktor pengurangan yang mempengaruhi untuk menentukan laba rugi perusahaan.

 

Penjualan bersih = penjualan – potongan penjualan – return penjualan

 

Contoh: Jika Perusahaan A memiliki penjualan kotor sebesar Rp 1.000.000, dikurangi Rp 50.000 dengan diskon penjualan, dan Rp 20.000 dalam retur penjualan. Berapa penjualan bersih Perusahaan A?

 

Penjualan bersih = penjualan – potongan penjualan – return penjualan

Penjualan bersih = Rp 1.000.000 – Rp 50.000 – Rp 20.000

Penjualan bersih = Rp 930.000

 

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold) adalah jumlah pengeluaran dan beban yang dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk dan jasa.

 

HPP = pembelian bersih + persediaan awal – persediaan akhir

 

Contoh: Perusahaan B memiliki persediaan awal barang tahun 2022 sebesar Rp 200.000.000, dan melakukan pembelian baru selama tahun 2022 sebesar Rp 500.000.00, dan persediaan akhir barang tahun 2022 sebesar Rp 100.000.000. Berapa HPP yang diperoleh Perusahaan B?

 

HPP = pembelian bersih + persediaan awal – persediaan akhir

HPP = Rp 500.000.000 + Rp 200.000 .000 – Rp 100.000.000

HPP = Rp 600.000.000

Jadi, Perusahaan B menjual produk sebesar Rp 600.000.000 selama tahun 2022, dan menyisakan barang senilai Rp 100.000.000 pada tahun 2022.

 

3. Laba Rugi Kotor

Laba kotor (gross profit) adalah semua pendapatan yang didapat dari penjualan, sebelum dikurangi biaya lain-lainnya, seperti gaji pegawai, pembayaran bunga, pajak, dan biaya overhead.

 

Laba rugi kotor = pendapatan – harga pokok penjualan

 

Contoh: Perusahaan C memiliki pendapatan sebesar Rp 100.000.000 dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 75.000.000. Berapa besar laba kotor Perusahaan A?

 

Laba rugi kotor = pendapatan – harga pokok penjualan

Laba rugi kotor = Rp 100.000.000 – Rp 75.000.000

Laba kotor = Rp 25.000.000

Maka laba kotor Perusahaan A sebesar Rp 25.000.000

 

4. Laba Rugi Bersih

Laba bersih (net profit) adalah sisa pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya lain-lainnya, seperti gaji, pajak, biaya produksi, maupun suku bunga.

 

Laba rugi bersih = laba kotor – beban usaha (biaya operasional + biaya non operasional)

 

Contoh: Perusahaan D merupakan perusahaan teknologi dengan pendapatan dan biaya sebagai berikut.

Pendapatan: Rp 500.000.000

Biaya Komputer: Rp 40.000.000

Upah Karyawan: Rp 50.000.000

Pajak: Rp 5.000.000

Biaya Operasional: Rp 5.000.000

Berapa laba bersih Perusahaan A?

 

Laba rugi bersih = laba kotor – beban usaha (biaya operasional + biaya non operasional)

Laba rugi bersih = Rp 500.000.000 – (Rp 40.000.000 + Rp 50.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 5.000.000)

Laba rugi bersih = Rp 500.000.000 – Rp 100.000.000

Laba bersih = Rp 400.000.000

Jika hasil di atas bernilai positif, maka disebut laba bersih. Namun jika hasil di atas bernilai negative, maka disebut rugi bersih.

 

 

Contoh Laporan Laba Rugi

Setelah mengetahui pengertian dan beberapa rumus yang dibutuhkan dalam membuat laporan laba rugi, berikut contoh laporan laba rugi dari suatu perusahaan.

 

 

 

Alih-alih menggunakan excel, menggunakan software akuntansi diyakini bisa mempercepat proses pembuatan laporan keuangan bisnis. Kamu bisa dengan mudah menggunakan software akuntansi dari Akunta.id. Akunta.id akan mencantumkan detail setiap transaksi yang terjadi di perusahaan kamu.

 

Untuk membuat laporan laba rugi menggunakan Akunta.id, kamu hanya perlu masukan transaksi yang terjadi, dan Akunta.id akan membuat laporan secara ototamis.

 

Berikut contoh laporan laba rugi menggunakan aplikasi Akunta.id

 

 

Berikut Buku Petunjuk mengenai pembauatn laporan keuangan di Akunta.id

 

Tujuan Laporan Laba Rugi

Biasanya laporan laba rugi menjadi hal wajib yang untuk dibuat dalam periode tertentu di suatu perusahaan. Hal ini dilakukan karna laporan laba rugi memiliki fungsi dan tujuan jika dilakukan perhitungan secara berkala.

 

  • Bahan Evaluasi Keuangan - Laporan laba rugi bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi keuangan dari transaksi keuangan yang berjalan selama suatu periode, apakah transaksi tersebut menghasilkan laba ataupun kerugian.Jika keuangan dicatat lengkap dengan transaksinya akan memudahkan perusahaan mengetahui secara jelas data finansial tersebut. Kondisi ini memungkinkan untuk dilakukan perhitungan lebih menyeluruh Ketika evaluasi.
  • Mengetahui Perkembangan Perusahaan - Laporan laba rugi bisa menjadi indicator untuk melihat perkembangan perusahaan. Jika lebih besar keuntungan yang diterima daripada kerugian, maka prospek perusahaan bisa dikatakan kedepannya akan semakin meningkat. Dengan begitu, laporan laba rugi bisa dijadikan tolak ukur perkembangan perusahaan. Kondisi ini akan semakin diuntungkan jika dibarengi dengan peningkatan alat, sumber daya manusia, dan lainnya.

 

Setelah kamu mengetahui mengetahui laporan laba rugi. Kamu juga harus mengerti dan memahami topik lainnya serta informasi terbaru terkait tips-tips keuangan dan pembukuan keuangan yang bisa kamu baca di Blog Akunta.id.  

 

Dengan pembukuan yang benar, kamu bisa memonitor secara akurat keuangan bisnis, apakah bisnis kamu mengalami keuntungan atau kerugian. Kamu juga bisa mendapatkan laporan keuangan yang bisa kamu gunakan untuk improvisasi pada bisnis kamu.

 

Kamu lagi cari software akuntansi yang mudah digunakan? Cumin Akunta.id aplikasi akuntansi yang memiliki fitur lengkap dengan harga terjangkau.

 

Dapatkan aplikasi Akunta.id gratis selama 30 hari. Jika kamu ingin tahu lebih banyak, kamu juga bisa hubungi tim kami untuk penjelasan mengenai Akunta lebih lanjut

 

Saya mau coba gartis Akunta.id sekarang!

Atau

Saya mau bertanya ke sales Akunta.id sekarang!

 

Jika kamu merasa informasi ini berguna, yuk bagikan juga ke social media kamu. Semoga informasi ini bermanfaat ya.