Laporan Keuangan yang Wajib Dimiliki Bisnis!

author
admin

28, October 2022

blog-image

Tahukah kalian, setiap bisnis baik itu bisnis skala besar ataupun kecil membutuhkan laporan keuangan. Hal ini menjadi salah satu cara bagi bisnis untuk mengetahui bagaimana perkembangan bisnis dengan melihat catatan keuangan perusahaan. Maka dari itu, proses pembuatan laporan keuangan tidak bisa kita abaikan.

 

Table of Contents
1.    Pengertian Laporan Keuangan
2.    5 Jenis Laporan Kauangan
3.    Cara Membuat Laporan Keuangan

 

Apa yang Dimaksud dengan Laporan Keuangan?

Secara umum, laporan finansial atau laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan informasi keuangan atau transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian, penjualan, atau transaksi lainnya yang bernilai ekonomi dan moneter.

 

Penyusunan laporan keuangan harus disesuaikan dengan peraturan dan standar akuntansi keuangan yang berlaku serta harus memuat deskripsi mengenai transaksi keuangan yang benar-benar terjadi.

 

Pemakaian laporan keuangan terdiri atas pihak internal dan pihak ekternal. Pihak yang menggunakan laporan keuangan antara lain yaitu wirausahawan, akuntan, manajemen keuangan, karyawan, kreditur, investor, pemerintah, dan public. Masing-masing pihak memiliki kebutuhan informasi yang berbeda terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan ini digunakan untuk menentukan suatu pengambilan keputusan dalam hal keuangan.

 

Laporan keuangan untuk bisnis biasanya dibuat dalam periode tertentu, apakah dibuat setiap satu bulan sekali, satu tahun sekali, atau setiap periode yang sudah ditentukan oleh perusahaan. 

 

Laporan ini bisa dibuat secara manual atau agar lebih praktis bisa menggunakan software akuntansi Akunta.id, yang terpenting laporan akuangan yang diasilkan tercatat dengan akurat.

 

Apa saja 5 Laporan Keuangan?

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, terdapat 5 jenis laporan keuangan akuntansi sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan. Berikut jenis-jenis laporan keuangan yang biasa digunakan oleh berbagai tipe usaha, yaitu:

 

  1. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah bagian dari laporan keuangan yang isinya adalah data-data pendapatan, pengeluaran dan biaya atau beban yang ditanggung oleh perusahaan. 

 

Laporan laba rugi bisa dibuat mingguan, bulanan, triwulan, setengah tahun, setahun, atau berdasarkan konsep perbandingan yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait.

 

Ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan yaitu single step atau dengan cara langsung, dan multiple step atau cara bertahap.

 

  • Single Step

Format laba rugi single step atau dengan cara langsung sering digunakan untuk skala bisnis yang tidak terlalu besar, karena format ini relative lebih sederhana.

 

Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)

 

Selisih pendapatan dan total beban akan menunjukan laba rugi perusahaan pada periode tersebut.

 

  • Multiple Step

Format laba rugi multiple step atau dengan cara bertahap sering digunakan pada skala bisnis yang sudah besar, karna format ini lebih kompleks.

 

Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
Pendapatan Operasional = Laba Kotor – Biaya Operasional
Penghasilan Bersih – Penghasilan Operasi + Item Non Operasional

 

Pertama kami harus memisahkan transaksi operasional dan non operasional. Selanjutnya bandingkan biaya dan beban pendapatan dengan pendapatan yang berkaitan. Setelah itu kamu bisa menghitung laba operasional.

 

Dengan adanya laporan laba rugi, bisa menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tersebut. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi untuk mengambil langkah kebijakan selanjutnya. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir periode, sesuai ketentuan dari perusahaan tersebut.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait laporan laba rugi, kamu bisa baca artikel lengkapnya di sini

 

  1. Laporan Perubahan Modal

Perubahan Modal adalah laporan yang digunakan untuk melakukan pelaporan jika terdapat perubahan modal dalam perusahaan yang terjadi pada periode tertentu. Laporan ini berisi tentang besarnya perubahan modal keuangan yang terjadi. 

 

Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan perubahan modal yaitu:

 

  • Modal yang dimiliki perusahaan di awal periode berjalan
  • Pengambilan dana pribadi oleh pemilik bisnis, serta jumlah laba dan rugi bersih dalam periode tersebut

Dengan melihat laporan perubahan modal, kamu bisa memiliki gambaran terhadap perencanaan perusahaan kedepannya. Selain itu kamu juga bisa melihat penyebab dari adanya perubahan modal tidak hanya perubahannya saja.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait laporan perubahan modal, kamu bisa baca artikel lengkapnya di sini

 

  1. Laporan Neraca

Laporan Neraca (balance sheet) adalah laporan yang terdiri dari bebrapa informasi yang menunjukan posisi dan informasi keuangan bisnis.

 

Aset = Kewajiban + Ekuitas

 

  • Aset

Aset yaitu sesuatu yang dimiliki atau dikendalikan bisnis dan memiliki nilai, seperti uang tunai, investasi, peralatan, mesin produksi, pablik dan merek dagang

 

  • Kewajiban

Kewajiban yaitu sesuatu yang dimiliki bisnis namun harus dibayarkan atau dikembalikan kepada seseorang, seperti pinjaman bank, sewa bangunan, dan gaji yang terhutang

 

  • Ekuitas

Ekuitas yaitu jumlah modal yang tersisa dalam bisnis setelah asset digunakan untuk melunasi kewajiban. Ekuitas mewakili perbedaan anatra asset dan liabilitas
Dalam laporan neraca, kamu bisa melihat informasi tentang asset, kewajiban, dan modal perusahaan secara lengkap dan rinci

 

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait laporan neraca, kamu bisa baca artikel lengkapnya di sini

 

  1. Laporan Arus Kas

Arus Kas (cash flow) adalah laporan yang membahas bagaimana bisnis menerima uang, baik dari penjualan maupun inverstasinya serta cara yang digunakan untuk membelanjakan uang untuk biaya operasional, investasi modal, pajak maupun bunga. Dengan kata lain laporan arus kas yaitu laporan yang memberikan informasi tentang aliran kas yang masuk dan keluar pada sebuah perusahaan.

 

Laporan arus kas bersumber dari hasil kegiatan operasional, kas perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang terdapat oleh perusahaan.

 

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyebutkan laporan arus kas sebagai salah satu yang harus dibuat per periode. Dimana laporan arus kas juga berfungsi sebagai indicator untuk memperediksi arus kas di periode yang akan mendatang.

 

Laporan arus kas sederhana terdiri dari 3 aktivitas utama yaitu:

 

  • Aktivitas Operasi (Operating Activities

Aktivitas operasi berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional bisnis, contohnya seperti penjualan barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, dan lainnya

 

  • Aktivitas Investasi (Investing Activities)

Aktivitas investasi berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari penjualan atau pembelian aktiva tetap

 

  • Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Aktivitas pendanaan berkaitan dengan aktivitas arus kas yang berasal dari penambahan modal perusahaan

 

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait laporan arus kas, kamu bisa baca artikel lengkapnya di sini

 

  1. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan (CALK) merupakan bagian dari laporan keuangan, namun laporan ini tidak wajib dibuat oleh perusahaan.

 

Catatan atas laporan keuangan ini dibuat digunakan untuk memberikan penjelasan informasi keuangan di perusahaan tersebut secara rinci. Dan biasanya perusahaan uang membuat catatan atas laporan keuangan ini merupakan perusahaan-perusahaan dengan skala besar atau perusahaan yang sudah go public.

 

Cara Menyusun Laporan Keuangan

Jika kamu membuat laporan keuangan sederhana, kamu cukup melakukan penjurnalan transaksi, memposting ke buku besar, membuat neraca saldo, dan menyusun laporan keuangan laporan lainnya

 

Berikut alur dalam menyusun laporan keuangan yang dapat kamu pelajari:

 

  1. Mengumpulkan dan mencatat transaksi pada jurnal

Langkah pertama yang dapat kamu lakukan yaitu membuat ringkasan laporan keuangan dan mencatat transaksi yang dilakukan dalam jurmal. Semua transaksi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis seperti transaksi pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa atau transaksi perusahaan lainnya harus dicatat dalam jurnal dengan rinci

 

  1. Membuat dan memposting jurnal ke dalam buku besar

Setelah membuat jurnal, Langkah kedua yaitu membuat dan memposting jurnal ke dalam buku besar. Buku besar merupakan rincian dari setiap akun-akun yang ada, jadi kamu hanya perlu memindahkan transaksi yang sudah di catat sebelumnya pada jurnal ke dalam akun-akun yang sesuai

 

  1. Membuat dan menyusun neraca saldo

Setelah memposting ke dalam buku besar, Langkah selanjutnya yaitu membuat dan menyusun neraca saldo. Neraca saldo adalah suatu datar rekening buku besar dengan saldo debit dan kredit. Daftar rekening pada buku besar dikelompokan ke dalam kelompok pasiva atau kelompok aktiva

 

  1. Kumpulkan data untuk membuat jurnal penyesuaian pada laporan keuangan

Jika ada beberapa transaksi yang belum tercatat atau transaski yang terjadi di akhir pada saat pembuatan laporan keuangan atau masih ada transaki yang tidak sesuai dengan keadaan di akhir periode, maka data- data tersebut dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian pada laporan keuangan. 

 

  1. Membuat dan menyusun neraca lajur

Langkah selanjutnya yaitu menyusun laporan neraca lajur atau kertas kerja yang dimulai dari data di neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian.

 

  1. Membuat laporan keuangan

Selanjutnya yaitu membuat laporan keuangan yang rapi sesuai dengan ketentuan dan standar laporan keuangan yang sudah di tentukan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan digunakan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan, dan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

 

  1. Membuat jurnal penutupan

Membuat jurnal penutupan memerlukan laporan rekening-rekening nominal/sementara ke rekening laba rugi dan memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba tidak dibagikan. Tujuan utama dari pembuatan jurnla penutup adalah untuk menutup semau akun yang berada pada perkiraan sementara, sehingga saldo menjadi nol.

 

  1. Membuat neraca saldo setelah penutupan

Neraca saldo setelah penutupan berisi rekening-rekening nyata, bukan normal yang sudah ditutup. Neraca ini digunakan untuk mengecek keseimbangan saldo debit dan saldo kredit pada rekening yang masih terbuka.

 

Mulai dari pemasukan dan pengeluaran sangat disarankan seslalu dicatat dalam laporan keuangan agar tetap terkontrol dengan baik.

 

Karena, dengan memiliki laporan keuangan, kamu bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan bisnis. 

 

Tentu saja, performa bisnis akan terkendali lebih baik jika kamu berhasil mengontrol keuangan dengan baik. Dengan Akunta.id, kamu bisa jauh lebih mudah lagi untuk melihat kondisi keuangan bisnis kapan saja dan dimana saja secara realtime dan akurat.

 

Dengan pembukuan yang benar, kamu bisa memonitor secara akurat keuangan bisnis, apakah bisnis kamu mengalami keuntungan atau kerugian. Kamu juga bisa mendapatkan laporan keuangan yang bisa kamu gunakan untuk improvisasi pada bisnis kamu.

 

Setelah kamu mengetahui apa saja laporan keuangan yang wajib dimiliki perusahaan. Kamu juga harus mengerti dan memahami topik lainnya serta informasi terbaru terkait tips-tips keuangan dan pembukuan keuangan yang bisa kamu baca di Blog Akunta.id.  

 

Kamu lagi cari software akuntansi yang mudah digunakan? Cuman Akunta.id aplikasi akuntansi yang memiliki fitur lengkap dengan harga terjangkau. 

 

Dapatkan aplikasi Akunta.id gratis selama 30 hari. Jika kamu ingin tahu lebih banyak, kamu juga bisa hubungi tim kami untuk penjelasan mengenai Akunta lebih lanjut

 

Saya mau coba gartis Akunta.id sekarang!
Atau
Saya mau bertanya ke sales Akunta.id sekarang!

 

Jika kamu merasa informasi ini berguna, yuk bagikan juga ke social media kamu. Semoga informasi ini bermanfaat ya.